Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016
Gambar
“Forgive, but not forget.” Tapi beberapa orang mengatakan bahwa memaafkan tanpa melupakan adalah sia-sia. Gue sih nggak setuju. Nggak ada yang sia-sia dari setiap kata “maaf” yang kita ucapkan, karena memberi maaf artinya membuka kembali pintu silahturahmi. Namun, melupakan itu soal lain. Memberi maaf buat gue sama artinya dengan memberi hadiah, meskipun hadiahnya nggak terlihat secara fisik. Sudah bagus diberi hadiah, masa masih minta hadiah tambahan berupa “lupa”? Ketika pernyataan maaf gue diterima, gue sudah cukup senang. Meminta orang lain melupakan kesalahan gue itu namanya “ngelunjak”… Tapi, mengingat-ingat kesalahan orang lain juga nggak baik bagi diri sendiri sih. Gue lebih memilih untuk berdamai dengan kesalahan orang lain ketimbang melupakannya. Agak malas juga kalo ingat-ingat setiap peristiwa nggak menyenangkan yang gue alami, tapi gue memang nggak bisa ngelupain. Kalau gue lupain dan terjadi lagi, orang yang paling patut disalahin adalah diri gue sendiri: k